Minggu, 16 November 2008

No Body Perfect In this World


"Tidak ada Yang Allah Ciptakan Di Dunia Ini Dengan Sia-sia"
sesuatu yang buruk menurut manusia belum tentu buruk menurut Allah, begitu pula sesuatu yang baik menurut manusia belum tentu baik menurut Allah.. mungkin kata-kata itu sangat akrab di telinga kita,tapi entah kenapa boleh jadi sangat sulit sampai ketahap kesadaran kita.. hanya segelintir orang sajalah yang mampu melakukannya..

Ada seorang akhwat yang secara tidak sengaja kami temui di daerah cililin, Allah memberikan kepadanya keterbatasan dalam pandangan manusia, namun boleh jadi merupakan kelebihan dari Allah…akhwat ini diberi kemampuan untuk lebih terjaga dari pandangan-pandangan duniawi (mata), dia melihat dunia dan sekelilingnya dengan mata hatinya… walau sekilas orang memandangnya cacat, karena kekurangan-sempurnaan inderanya, namun justru membuatnya lebih merasa dekat denganNya dan mengabdikan hidupnya untuk orang-orang yang ada disekitarnya…

Tak hanya ujian fisik, sang Ibu diuji Allah dengan puteri tirinya yang sulit dikendalikan, serhingga lahir seorang anak tak berbapak… dari kesabarannyalah muncul sebentuk kasih sayang, yang juja sangat dirasakan oleh orang lain…Ibu 3 anak ini menghidupi beberapa keluarga yang notabene bukan keluarganya, dan konon banyak sekali orang yang membutuhkan dan merasa terbantu olehnya, walaupun dengan keadaan ekonomi sangat pas-pasan..

Subhanallah.. walau "susah" namun hidupnya banyak dicurahkan untuk berkhidmat bagi orang yang ada disekitarnya.. namanya harum dan terkenal karena kebaikan.. siapa yang menduga, dengan segala keterbatasannya mampu mengahantarkannya menuju kemuliaan ilahi… kesabarannya ibarat batu-batu yang ada dipinggir sungai, yang tekadang kuyup oleh sentuhan air sungai yang menghampiri, terkadang batu-batu itu mengering oleh sinar matahari silih berganti air dan matahari menyapa bebatuan yang tak pernah bergeser dari tempatnya, sebelum perubahan alam atau tangan manusia yang menghendakinya berpindah… Batu, air sungai dan sinar matahari itu mengajarkan kepada kita, sebuah cermin keikhlasan dan keteguhannya untuk tetap ditempatnya.

Ibarat tubuhan yang tumbuh dalam warna daun dan buah yang berbeda.. Allah Maha Adil, menempatkan setiap makhluknya pada keadaan dan tempat dimana ia bisa beradaptasi dan hidup. denGan sifat RahimNya Allah memberi sang Ibu seorang suami yang tampan, teman menapaki hidup, mengajarkan sejumlah murid-murid cacat dan bahkan merelakan rumahnya dijadikan sekolah anak-anak cacat, yang tak jarang untuk sekolahnyapun diongkosi oleh sang Ibu yang mulia ini… Subhanallah… satu bukti riil bahwa kesempurnaan fisik tidak menjamin kemuliaan hidup seseorang, namun bukti syukur kepada Allah-lah yang menghantarkannya menjadi orang yang mulia dan Allah berikan sesuatu yang luar biasa.. seuatu yang nyaris diluar dugaannya.. "Jika kau bersyukur maka akan kutambah nikmatku dan jika engkau kufur nikmat, maka adzabku sangatlah pedih.." (QS. Ibrahim (14):7)

Akhwat Fillah…teruslah bergerak untuk membuktikan rasa syukur kita kepadaNya, niscaya Allah menuntun kita kepada tempat kehidupan terbaik. Namun jika pada akhirnya kita berhenti disatu tempat yang tidak kita kendaki.. letakanlah prinsip qonaah dan sabar,serta bersyukur atas ketetapan Allah…janji Allah pasti benar… semakin kita ikhlas dengan ketidaksempurnaan dan Ridho atas ketetapannya…maka Allah akan menyempurnakan kita dalam wujud yang lain.. Wallahu’alam.

Tidak ada komentar: